Ekonomi

China-AS Gagal Berdamai, Bisnis Dunia dalam Kondisi Rapuh 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping

JAKARTA-"Sentimen bisnis di seluruh dunia pada saat ini sangat rapuh". Hal ini disampaikan Kepala Ekonomi Moody's Analytics Mark Zandi, mencermati perdang dagang dua raksasa dunia, Amerika Serikat (AS) dan China tak kunjung berdamai.  

Bahkan, jika keduanya tidak mencapai kesepakatan perdagangan dalam waktu tiga bulan kedepan, Zandi" mengatakan tidak menutup kemungkinan ekonomi global akan jatuh dalam resesi.

Saat ini negara adi kuasa ini, tengah merundingkan kesepakatan dagang mereka. Perwakilan dari kedua negara akan bertemu di Washington pekan ini.

Zandi menambahkan bahwa survei yang dilakukan oleh Moody's baru-baru ini menunjukkan bahwa kepercayaan di antara para pelaku bisnis berada pada titik terlemah sejak akhir krisis keuangan satu dekade lalu.

"Para pelaku bisnis benar-benar gelisah dan saya pikir itu karena perang dagang ini. Dan jika itu tidak diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan, saya pikir resesi global sangat mungkin terjadi," kata Zandi, seperti dilansir dari CNBC International.

Jika pembicaraan antara AS dan China mogok dan berakhir tanpa kesepakatan perdagangan, hal itu bisa merusak sentimen bisnis lebih lanjut dan membuat perusahaan mengurangi perekrutan, katanya. Ketika itu terjadi, pengangguran akan meningkat dan menyebabkan konsumen kehilangan kepercayaan pada ekonomi, jelasnya.

"Perbedaan antara ekonomi yang berkembang dan yang resesi hanyalah keyakinan, keyakinan bahwa ekonomi akan baik-baik saja. Dan jika Anda kehilangan kepercayaan, tidak ada bank sentral yang akan mendapatkannya kembali. Itulah resesi," tambah Zandi.(rdh)
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar